Jakarta, HanTer - Menanggapi isi buku kurikulum 2013 yang berisi tentang pembelajaran yang sehat, pengamat pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan jika materi itu bertentangan dengan jargon pemerintah tentang pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013.
"Terlebih ini membuat orangtua khawatir terhadap karakter anaknya. Ini bukti kalau kualitas buku Kurikulum 2013 rendah," terangnya.
Retno menegaskan, jika buku ini meresahkan masyarakat dan tidak sesuai dengan karakter bangsa, maka harus segera ditarik dari peredaran. "Kalau memang meresahkan orangtua harus ditarik oleh Kemdikbud. Penulis dan editor buku harus dimintai pertanggungjawaban," tegas Kepala SMA Negeri 76 Jakarta ini.
Untuk itu, dia mengimbau para orangtua mengawasi anak-anak mereka terhadap materi pelajaran di sekolah. "Pemerintah berarti melakukan kebohongan publik dengan jargon tentang Kurikulum 2013. Katanya membangun karakter, karakter macam apa yang dibangun dari pembelajaran semacam ini," tukas Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini.
Tanggapan keras bahkan muncul dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia (JSITI). Ketua Umum, JSITI, Sukro Muhab, mengintruksikan seluruh sekolah Islam terpadu tidak menggunakan buku tersebut. Selain itu, dia meminta sekolah-sekolah mengembalikan buku tersebut kepada dinas pendidikan setempat.
"Bahkan seolah-olah diajarkan berpacaran oleh buku ini. Gambarnya pun sosok berbusana muslim. Dengan busana itu, sangat melecehkan Islam, yang jelas-jelas tidak memperbolehkan pacaran," tegas Sukro.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammad, Nuh, terkesan tak tegas dalam masalah tersebut. Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) itu hanya menyatakan akan melakukan evaluasi, tanpa menyebut akan menarik buku-buku yang dipermasalahkan.
"Terima kasih atas segala masukannya. Kami akan mengevaluasi dan memperkuat materi," katanya singkat.
ditulis kembali sesuai aslinya dari harianterbit.com