Malang - Lapisan atas bendungan Sutami di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, retak. Retakannya sedalam satu meter. Tapi jika dibentangkan panjang retakan mencapai 70 meter. Retakan terjadi di jalan beraspal penghubung bendungan sepanjang 1 kilometer. Faktor usia dan cuaca menjadi penyebab terjadi retakan.
"Hasil inspeksi bersama Balai Keamanan Jembatan, retakan hanya terjadi di lapisan atas," kata Sekretaris Perusahaan Umum Jasa Tirta I, Ulie Mospar Dewanto, Ahad, 10 Agustus 2014. Retakan di bagian atas tersebut merupakan lapisan aspal. Sehingga kondisi bendungan masih aman karena retakan tidak terjadi di bagian inti.
Kini dilakukan usaha untuk menyuntik dan mengaspal lapisan atas bendungan. Selain itu, kondisi fisik juga terus diawasi. Sebuah alat deteksi dipasang untuk mengantisipasi ancaman retakan lebih lebar dan luas. Selama proses penambalan, jalan di atas bendungan ditutup.
Jalan tersebut merupakan jalan alternatif khusus sepeda motor. Warga sering menggunakan jalan di bagian atas bendungan untuk memotong jalur Karangkates-Kalipare. Bendungan Sutami dibangun pada 1975, berfungsi sebagai pengendali banjir, pembangkit listrik dengan daya 488 juta kWh per tahun, dan memasok air irigasi dengan debit 24 meter kubik per detik untuk lahan persawahan seluas 34 ribu hektare.
Waduk dengan luas permukaan 15 kilometer persegi ini menampung volume air sebanyak 343 juta meter kubik. Waduk yang juga digunakan untuk pariwisata tersebut memiliki kedalaman maksimal hingga 31 meter serta menampung air yang mengalir di sepanjang daerah aliran Sungai Brantas.
sumber : www.tempo.co
